RELIABILITAS ALAT UKUR DALAM ASESMEN BAHASA


RELIABILITAS ALAT UKUR DALAM ASESMEN BAHASA
Untuk Memenuhi Mata Kuliah Asesmen Pembelajaran Bahasa



Dosen Pembimbing :
M. Bayu Firmansyah. M.Pd.

Disusun oleh :
                           Nur Lailatuz Z. (16188201028)



STKIP PGRI PASURUAN
Jl. Kihajar Dewantara 27-29 pasuruan
Tahun ajaran 2016/2017







Reliabilitas Alat Ukur Dalam Asesmen Bahasa
A. Pengertian
Reliabilitas merupakan kriteria ukuran apakah suatu alat ukur dapat mengukur secara konsisiten sesuai dengan yang akan diukur dari waktu ke waktu. Reliabilitas dipengaruhi oleh kesalahan acak, yaitu faktor-faktor yang akan menyebabkan perbedaan skor dalam penggunaan alat pengukur secara berulang-ulang. Pengertian reliabilitas yang digunakan dalam alat ukur termasuk tes berkenaan dengan empat hal pokok :
v  Pertama, reliabilitas menunjuk pada keajekan hasil pengukuran yang diperoleh, bukan keajekan yang ada pada instrumen itu sendiri
v  Kedua, interpretasi reliabilitas tes selalu menunjuk pada keajekan pada hal yang khusus, tidak ada reliabilitas yang bersifat umum
v  Ketiga, reliabilitas tes diperlukan tetapi bukan jaminan adanya validitas
v  Keempat, analisis reliabilitas berdasarkan reliabilitas skor tes, oleh karena itu analisisnya semata-mata merupakan analisis statistik.
B. Jenis Uji Reliabilitas
Ada dua macam reliabilitas yaitu :
1)        Reliabilitas Internal → Uji reliabilitas yang dicari dari harga dalam skor tes itu sendiri, yaitu dengan cara membandingkan bagian skor tes yang satu dengan skor tes yang ain dalam tes yang sama
a)        Metode Belah Dua (Spit-Half Reliabilty) → Metode ini dilakukan dengan jalan membelah alat ukur misalnya tes menjadi dua bagian dan skor kedua belahan tersebut dikorelasikan dengan rumus tertentu. Cara melakukan pembelahan hasil tes tersebut dapat dilakukan dengan dua jalan, yaitu membelah antara skor ganjil dengan skor genap, atau membelah antara belahan nomor atas dan nomor bawah. Langka-langkah yang ditempuh dengan metode ini
v  Menyususn sebuah tes yang jumlah nomornya genap
v  Mengujikan tes tersebut
v  Menghitung skor tes masing-masing tes dengan mengelompokkan menjadi skor ganjil genap atau skor atas bawah
v  Mencari reliabilitas setengah tes, dengan jalan mengorelasikan kedua skor tersebut dengan rumus product moment pearson
v  Mencari reliabilitas seluruh tes dengan menggunakan rumus spearman brown atau yang lain.
b) Uji Homogenitas → Untuk mengatasi tes yang tidak bisa diuji dengan metode belah dua, maka dapat digunakan teknik-teknik untuk mengukur homogenitas dengan pendekatan pengukuran item-item dengan memperhitungkan penyimpangan masing-masing butir item dengan menggunakan rumus-rumus
K-R 20
K-R 21
Rumus Hoyt → angkah-angkah : 1) Mencari jumah kuadrat responden, 2) Mencari jumah kuadrat butir, 3) Mencari jumlah kuadrat total, 4) Mencari jumlah kuadrat sisa, 5) Mencari variasi sisa dengan menggunakan tabel F, dan 6) Memasukkan kedalam rumus R11 Hoyt
Rumus Alpha → Cara yang ditempuh adalah dengan jalan mencari varian pada tiap-tiap butir dari varian pada skor totalnya, baru dikalikan dengan proporsi item.
2. Reliabilitas Eksternal → Dilakukan dengan cara membandingkan suatu skor tes lain/skor tes hasil ulangan.
a)        Metode Uangan → Metode ini untuk menguji reliabilitas alat ukur dengan jalan mengujikan alat ukur tersebut dua kali atau lebih, kemudian hasilnya dikorelasikan. Tujuan uji memiliki keterandalan bilamana dipakai untuk mengukur objek yang sama dalam waktu yang berbeda-beda hasilnya sama. Langkah-langkah yang ditempuh pada uji reliabilitas dengan metode ini adalah : 1) Menyususn sebuah alat ukur yang akan diukur reliabilitasnya, 2) Menguji alat ukur yang tersusun tersebut, 3) Menghitung skor hasil alat ukur pertama, 4) Mengujikan ulang alat ukur yang tersusun tersebut, 5) Menghitung skor hasil pengulangan, dan 6) Menghitung reliabilitas alat ukur tersebut dengan jalan mengorelasikan skor alat ukur pertama dengan skor pengulangan dengan rumus korelasi Product Moment Pearson.
b)        Metode Pengukuran Pararel → Metode ini dilakukan dengan jalan menyusun dua buah alat ukur yang memiliki kemiripan/kesamaan/pararel/ekuivalen, setelah kedua tersebut diujikan, kemudian hasilnya dikorelasikan. Cara ini dapat digunakan untuk mengetahui koefisien stabilitas alat ukur dengan asumsi bahwa sistem yang diukur dengan alat ukur tersebut tidak akan berubah dengan hanya digunakan dua bentuk alat ukur. Langkah-langkah yang ditempuh dengan metode ini : 1) Menyusun dua buah alat ukur yang ekuivalen, 2) Mengujikan kedua alat ukur tersebut dalam waktu yang bersamaan atau beriringan, 3) Memberikan skor hasil alat ukur yang telah diujikan, disusun dengan memisahkan antara alat ukur A dan alat ukur B, dan 4) Mencari koefisien stabilitas kedua alat ukur dengan mencari kerolasinya melalui rumus korelasi Product Moment Pearson. Cara menghitung korelasi pada metode ini sama dengan metode pertama, hanya saja dikorelasikan adalah skor dari dua buah alat ukur yang pararel atau ekuivalen.    



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Strategi Belajar Mengajar

PROFIL PEMBELAJARAN BAHASA