PENYUSUNAN ASESMEN BAHASA NONTES

PENYUSUNAN ASESMEN BAHASA NONTES

1. PENYUSUNAN ASESMEN KINERJA (PERFORMANCE ASSESSMENT)
  Asesmen kinerja/unjuk kerja (performance assessment) adalah suatu penilaian yang meminta siswa untuk mendemostrasikan dan kriteria yang diinginkan. Penilaian seperti ini memiliki karakteristik dasar, yaitu siswa diminta untuk mendemonstrasikan kemampuannya dalam mengkreasikan suatu produk atau terlibat dalam suatu aktivitas (perbuatan). 
Untuk mengevaluasi apakah penilaian asesmen kinerja tersebut sudah dapat dianggap berkalitas baik, maka paling tidak harus diperhatikan tujuh kriteria seperti yang dibuat oleh Popham (1995:74). Kriteria-kriteria tersebut adalah : 1) generability, 2) authenticity, 3) multiple foci, 4) teachability, 5) fairness, 6) feasibility, dan 7) scorability. 
 Langkah-langkah untuk melakukan penilaian kinerja adalah : (1) identifikasi semua langkah penting, (2) tuliskan kemampuan-kemampuan khusus, (3) tuliskan kemampuan yang akan dinilai dapat teramati dalam suatu format penilaian, (4) urutkan kemampuan yang akan dinilai, (5) sediakan instrumen dan rubrik penilaian.
 Untuk mengamati asesmen kinerja menggunakan alat atau instrumen daftar cek (misalnya ya-tidak), skala nilai (misalnya 4-1/sangat kompeten, cukup kompeten, kurang kompeten, tidak kompeten), atau bisa saja menggunakan catatan lapangan.

2. PENYUSUNAN ASESMEN PORTOFOLIO (PORTFOLIO ASSESSMENT)
     Portofolio merupakan kumpulan hasil kerja siswa yang menunjukkan atau memperlihatkan hasil pemikiran mereka, minat hasil usaha, tujuan dan cita-cita mereka dalam berbagai aspek.
     Di antara bahan yang dapat digunakan dalam penilaian portofolio di sekolah antara lain : a) penghargaan tertulis yang relevan dengan mata pelajaran, b) hasil kerja biasa yang relevan dengan mata pelajaran, c) hasil pelaksanaan tugas sehari-hari oleh siswa, d) catatan sebagai peserta dalam suatu kerja kelompok, e) contoh hasil pekerjaan, f) catatan atau laporan dari pihak lain yang relevan, g) daftar kehadiran siswa, h) hasil ujian atau tes, dan i) catatan-catatan negatif (misalnya peringatan) tentang siswa.
        Karya yang cocok untuk dinilai dengan portofolio adalah puisi, karangan, gambar/tulisan, peta/denah, desain, makalah, laporan observasi, laporan hasil wawancara, laporan eksperimen, sinopsis, naskah pidato, rekaman pidato, naskah drama, surat, dan sebagainya.

3. PENYUSUNAN ASESMEN PROYEK (PROJECT ASSESSMENT)
       Proyek di sini adalah tugas yang harus diselesaikan siswa dalam periode waktu tertentu. Tugas tersebut berupa investigasi sejak dari pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian, hingga penyajian data. Pelaksanaannya proyek bersumber pada data primer dan sekunder, evaluasi hasil, dan kerja sama dengan pihak lain, proyek merupakan suatu sarana penting untuk menilai kemampuan umum dalam semua bidang.
   Dalam tahap perencanaan dan pembuatan spesifikasi proses suatu proyek, guru hendaknya melakukan hal-hal sebagai berikut : a) pemilihan topik, b) pembuatan diagram terhadap topik yang akan diinvestigasi, c) pembuatan rincian terhadap tahapan proses, d) monitoring terhadap kerja proyek, e) membuat pertimbangan dan catatan, f) penilaian yang dilakukan oleh siswa sendiri, g) penilaian antar kelompok siswa, h) penilaian yang dilakukan oleh guru, i) pendugaan dan pelaporan prestasi, j) membuat perkiraan yang seimbang, k) mengombinasikan bukti proyek denagn bukti lain, l) memonitoring perkembangan keterampilan terhadap lintas bidang pembelajaran.
         Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Guru perlu menetapkan hal-hal yang perlu dinilai, seperti penyusunan desain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis.

4. PENYUSUNAN ASESMEN DIRI (SELF ASSESSMENT)
     Asesmen diri adalah suatu jenis asesmen yang meminta peserta didik untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan tugas, status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu didasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Tujuan utama dari penilaian diri adalah untuk mendukung atau memperbaiki proses dan hasil belajar.
    Asesmen diri meliputi tiga proses di mana regulasi diri siswa mengamati dan menafsirkan perilaku dirinya. Pertama, siswa menghasilkan observasi sendiri yang berfokus pada aspek kinerja khusus yang relevan dengan standar kesuksesan. Kedua, siswa membuat pertimbangan sendiri dengan menentukan bagaimana kompetensi dapat dikuasai. Ketiga, siswa melakukan reaksi diri, menafsirkan tingkat pencapaian tujuan, dan menghayati kepuasan hasil reaksi dirinya.

5. PENYUSUNAN ASESMEN SEJAWAT (PEER ASSESSMENT)
   Asesmen sejawat adalah salah satu bentuk asesmen, di mana siswa dapat saling memberikan penilaian. Asesmen sejawat dapat dilakukan secara berpasangan dan dapat pula dilakukan secara acak. 
 Hasil penilaian sejawat dapat dimanfaatkan oleh guru sebagai salah satu informasi penentuan keberhasilan siswa dan sebagai bahan untuk menyempurnakan suatu karya siswa.penilaian sejawat bertujuan untuk mengukur kompetensi yang dimiliki teman sejawat dan dapat pula unyuk memberikan masukan kepada teman sejawat.

6. PENYUSUNAN ASESMEN PRODUK ( PRODUCT ASSESSMENT)
        Product assessment atau penilaian hasil kerja siswa adalah penilaian terhadap penguasaan siswa akan suatu keterampilan dalam membuat suatu hasil kerja dan kualitas hasil kerja siswa. Dalam penilaian hasil kerja siswa terdapat dua konsep penilaian, yaitu penilaian siswa tentang pemilihan pekerjaan dan cara penggunaan alat dan prosedur. Selain itu juga penilaian terhadap kualitas teksnis ataupun suatu hasil karya.
        Pengembangan produk meliputi tiga tahap yaitu, tehap persiapan, tahap pembuatan, dan tahap penilaian. Hasil kerja siswa yang dapat dinilai dengan penilaian produk adalah kumpulan puisi, cerpen , novel, buku, karya tulis di majalah dinding (Mading), dan lain-lain.

7. PENYUSUNAN ASESMEN SIKAP 
     Sikap merupakan ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadinya perilaku atau tindakan yang diinginkan. Berdasarkan kajian nilai-nilai agama, norma-norma sosial, peraturan/hukum, etika akademik, dan prinsip-prinsip HAM, telah terindentifikasi 80 butir nilai karakter, yang dikelompokkan menjadi lima, yaitu (1) Tuhan Yang Maha Esa, (2) diri sendiri, (3) sesama manusia, (4) lingkungan, serta (5) kebangsaan. Pada tingkat SMP misalnya, dipilih 20 nilai karakter utama yang disarikan dari butir-butir SKL SMP (Permen Diknas nomor 23 tahun 2006) dan SK/KD (Permen Diknas nomor 22 tahun 2006). Berikut adalah daftar 20 nilai utama yang dimaksud : a) Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan (Religius), b) Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri, c) Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama, d) Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan, dan e) Nilai kebangsaan. 
       Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik. Teknik-teknik tersebut antara lain observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan laporan pribadi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Strategi Belajar Mengajar

ANALISIS KONTRASTIF Dalam PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA